Istilah detox sering banget kita dengar. Apalagi sejak selebriti Hollywood macam Demi Moore, Kate Moss, maupun Tom Hanks, ikutan terapi detoks. Makin ngetrend aja deh si detoks ini. Detox atau detoks seringkali dihubung-hubungkan dengan pelangsingan tubuh atau penurunan berat badan secara instan. Padahal persisnya enggak begitu.
Menurut Dr. Luciana B Sutanto, MS.SpGK, yang lebih akrab di panggil dokter Lucy, detox berasal dari kata detoksifikasi yang berarti mengurangi atau menghilangkan toksin/racun yang barada di dalam tubuh kita.
Sekarang ini banyak sekali buku-buku yang membahas tentang detox. Di internet pun banyak situs-situs yang mengungkapkan soal detox ini. Apakah detox benar-benar berguna buat kesehatan? Seberapa besar sih pengaruh detox bagi kesehatan? Beberapa ahli lewat penelitian dan analisisnya masing-masing ada yang mendukung tapi ada juga yang meragukannya.
Menurut Dr. Lucy, detox jelas baik untuk kesehatan karena merupakan upaya menghilangkan toksin atau racun yang bisa berbahaya bagi tubuh. Dokter Spesialis Gizi Klinik ini menjelaskan, yang perlu dicermati adalah toksin apa yang akan dihilangkan dan bagaimana metodenya. Misalnya kalau tubuh keracunan obat, ada terapi tertentu untuk menghilangkan toksin tersebut, ini di sebut detox. Tetapi kalau tubuh kelebihan kolesterol karena asupan minyak dan kolesterol yang tinggi, tahapan pelaksanaannya sudah baku, yaitu dengan diet rendah lemak dan kolesterol, olahraga dan obat jika perlu. Jika yang akan dibersihkan adalah saluran cerna misalnya usus, cukup mengonsumsi banyak serat (buah, sayur dan sumber serat lainya) serta cukup cairan. Tindakan ini secara otomatis akan membersihkan usus dengan cara buang air besar.
Kalau kita mengikuti terapi detox, biasanya kita di haruskan hanya makan buah-buahan atau sayuran segar dan hanya minum air putih selama dua atau tiga hari. Buah-buahan dan sayuran segar mengandung anti oksidan yang berfungsi membuang racun dalam tubuh kita.
Dengan berkurangnya racun dalam tubuh kita, tentu saja tubuh kita jadi lebih sehat dari sebelum melakukan detox. Tapi apakah program detox ini memang di perlukan bagi remaja seusia kita?
Dalam situs sahabat nestle (www.sahabatnestle.co.id), dijelaskan bahwa program ini memang untuk kesehatan, tapi bukan untuk anak remaja. Soalnya remaja seperti kita-kita membutuhkan asupan nutrisi seimbang yang tinggi protein dan kalori untuk menunjang masa pertumbuhan yang optimal. Salah-salah, malah bisa menyebabkan gangguan metabolisme.
Kawanku No. 20/2007 (Chairul)
No comments:
Post a Comment