Friday, January 25, 2013

Risiko Kanker VS Vitamin D


Tak perlu takut pada sang surya.  Sinarnya yang hangat kaya akan vitamin D.  Hal ini bisa memperkecil risiko kanker. 

Bersyukurlah kita yang hidup di negara tropis.  Banyak manfaat yang dapat diraih dengan bermandi sinar matahari.  Salah satunya, sebagai sumber vitamin D yang sarat manfaat untuk mencegah kanker.  Padahal wanita amat rentan terkena kanker leher rahim dan terkena kanker payudara.  Bahkan di berbagai belahan dunia, kanker payudara menjadi penyebab utama kematian pada wanita.  Sementara di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker mulut rahim.

Di sinilah pentingnya upaya keras dari segenap pihak untuk memerangi kanker. 

Caranya?
Dengan menghambat sekaligus mematikan pertumbuhan sel-selnya secara selektif disertai usaha meminimalkan efek samping.  Belakangan ini, ada penelitian yang mengamati keterkaitan antara vitamin D dengan kanker payudara.  Berikut beberapa hal yang patut diketahui tentang vitamin D: 
  •  Fungsi utama vitamin D sebetulnya membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C.  Tentu saja dengan bantuan hormon dan mineral tertentu.
  •  Kebutuhan akan vitamin D dapat dipenuhi melalui makanan.  Antara lain kuning telur, hati, mentega dan ikan salmon.
  • Kebutuhan akan vitamin D per hari antara 200-600 IU.  Semakin bertambah usia, kebutuhannya akan terus meningkat.  Untuk anak-anak dan orang dewasa hingga usia 50 tahun dibutuhkan 200 IU.  Sedangkan untuk mereka yang berusia 51-70 tahun 400 IU, dan 71 tahun ke atas sebesar IU.
  • Bila mengonsumsi vitamin D 3x dari jumlah yang direkomendasikan sebanyak 1.100 internasional units (IU) per hari, risiko wanita yang bersangkutan terkena kanker payudara dan kanker lainnya menurun hingga 60%.  Ini mengacu pada hasil studi yang dilakukan sejumlah peneliti Creighton Univesity, AS.
  • Kemampuan kerja vitamin D menekan risiko terkena kanker payudara diduga melalui sistem imunitas.  Yakni membantu mencegah pembentukan sel-sel abnormal.  Mengonsumsi vitamin D dalam jumlah besar terbukti mengurangi risiko menderita diabetes tipe 1, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis dan tekanan darah tinggi.
  • Sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D.  Karena tinggal di negara tropis sebetulnya kita tak perlu khawatir kekurangan vitamin D. Apalagi sampai merasa perlu membutuhkan suplemen vitamin yang satu ini.  Kuncinya, jangan takut bermandi matahari.  Sementara, agar terhindar dari dampak kurang menguntungkan dari sinar ultraviolet terhadap kulit 'gampang ko’,  gunakan krim pelindung kulit atau sempatkan bermandi sinar matahari antara pukul 06.00 - 09.00.
            Namun ingat, mengonsumsi vitamin D secara berlebihan (mencapai 5x Angka Kebutuhan Gizi/AKG) akan menyebabkan keracunan.  Kelebihan penyerapan vitamin D ini ujung-ujungnya dapat menyebabkan kalsifikasi/pengerasan patologis pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru dan organ-organ lainnya.  Kondisi ini biasanya disertai gejala sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin berlebihan. 

Narasumber:
 Dr Luciana B Sutanto, MS.SpGK.
(nakita 443/TH IX/29 September 2007, Utami Sri Rahayu)

No comments:

Post a Comment