Ketua Indonesian Nutrition Association Dr dr Luciana B Sutanto Ms SpGK mengatakan gaya hidup masyarakat modern semakin aktif, dinamis, dan sibuk. Sehingga, menyebabkan pola konsumsi makanan pun berevolusi, menjadi modern. Makanan tersebut biasanya mengandung tinggi kalori dan rendah serat, minuman berkalori, porsi makan besar, dan kebiasaan makanan di luar atau pesta.
"Ditambah dengan fakta, makanan kian berlimpah dan fungsinya juga berubah," ungkap dr Luciana di sela peluncuran produk nutrisi pertama Combiphar di Jakarta, selasa (9/6).
Dr Luciana menambahkan treat atau makanan rekreasional yang dahulu fungsinya untuk dikonsumsi sesekali. Kini, tersedia setiap saat dan kadar gula yang tinggi. Akibatnya, berisiko memicu timbulnya berbabgai penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya. "Untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan nutrisi seimbang," jelas dia.
Dr Luciana mencontohkan dengan menyesuaikan makanan dengan kebutuhan masing-masing. Jika mengalami kenaikan berat badan, berarti asupannya dibatasi dan lebih perbanyak aktifitasnya. Ditambah lagi, dengan mengkonsumsi makanan lebih bervariasi menentukan kelengkapan zat gizi yg diperoleh.
Serta, lanjut dia, memperhatikan indek glikemik, seperti roti, nasi putih, donat, kentang, mie, mie instan, minuman bersoda, jagung, yang mempunyai indeks glikemik tinggi. Sedangkan makanan indeks glikemik rendah yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran. "Ditambah lagi, makan secara teratur juga tak kalah penting. Ia mengatakan makan teratur yang dimaksud adalah dengan makan utama sebanyak tiga kali dan dua kali makanan selingan," pungkas dia.
Indah Handayani
Investor Daily, Selasa, 09 Juni 2015 | 15:44