Friday, April 12, 2013

Makanan Bekal Sekolah Praktis, Sehat dan Bergizi


Membekali anak ke sekolah dengan makanan merupakan tindakan bijaksana. Selain mencukupi kebutuhan gizi, bekal makanan merupakan cara menghindari jajanan yang belum tentu sehat. Apa saja kiatnya ?

Maraknya penggunaan zat kimia berbahaya dalam makanan jajanan, seperti pewarna, pemberi rasa hingga pengawet perlu diwaspadai. Salah satu cara agar anak terhindar dari makanan jajanan yang tidak sehat adalah membekali anak dengan makanan bekal. Bekal sekolah juga mendidik anak untuk berlaku tidak boros dan mampu mendekatkan hubungan dengan orang tua. Dengan dibekali, anak merasa lebih diperhatikan dan tertanam nilai-nilai kasih sayang di dalamnya.

Perlukah Makanan Bekal ?
Banyak kasus keracunan makanan, anak menderita cacingan dan penyakit gangguan pencernaan seperti diare disebabkan oleh konsumsi makanan jajan tidak sehat. Control orang tua harus dilakukan terhadap kebiasaan makan anak. Mengingat usia anak sekolah antara 6-12 tahun adalah masa pertumbuhan, di sisi lain anak belum punya cukup pengetahuan untuk memilih makanan sehat bagi dirinya. Peran orang tua sangat penting agar tumbuh kembang anak optimal dan si buah hati terhindar dari penyakit akibat makanan yang tidak sehat.

Ahli Gizi dari FKUI, Dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGK juga menyoroti hal ini. Menurut Dr. Luciana, jika sekolah tidak menyediakan makanan yang terjamin kesehatan dan kebersihannya, makanan bekal perlu diberikan. Terutama jika jam sekolah anak lebih dari 4-5 jam. Orangtua juga harus memperhatikan jadwal mata pelajaran anak. Jika hari olah raga tiba, makanan bekal menjadi semakin penting karena anak memerlukan lebih banyak energy untuk aktivitas.

Dalam kondisi tertentu, seperti pada anak TK yang jam sekolah nya sebentar dan sudah makan sebelum berangkat, makanan bekal tidak perlu diberikan. Apalagi jika jam sekolah belum melewati jam makan anak. “paling hanya perlu diberikan minuman, baik susu, jus buah atau air putih,” kata Dr Luciana.

Syarat Makanan Bekal
Makanan bekal harus sesuai dengan jadwal makan anak dan kebutuhan gizinya. Jika lama anak di sekolah lebih dari 5 jam, berarti anak ada dua kali jeda istirahat. Dari sini bisa dilihat jenis makanan yang harus disiapkan. Jika ada dua kali istirahat, sebaiknya disiapkan dua jenis bekal. Pada istirahat pertama cukup diberikan makanan ringan atau snack. Snack sebaiknya dibuat dari dari bahan yang mengandung unsur gizi lengkap, seperti Karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Contoh menunya adalah pizza sayuran, pastel isi telur atau kroket daging.

Pada istirahat kedua, bekali anak dengan makanan yang cukup mengenyangkan karena biasanya sudah waktunya makan siang. Agar praktis, Dr Luciana menyarankan untuk mermilih hidangan sepingggan, yaitu satu hidangan namun lengkap dan padat gizi. Selain praktis dalam menyiapkannya, hidangan sepinggan juga mencukupi kebutuhan gizi anak. Contoh menunya adalah spaghetti dengan topping daging atau ikan dan sayuran atau sandwich yang berisi daging dan sayuran.

Selain semua zat gizi terpenuhi, syarat makanan bekal juga harus praktis dan mudah dalam menyiapkannnya. Mengingat pagi hari merupakan waktu yang pendek karena orang tua juga harus pergi bekerja. Makanan bekal juga harus mengenyangkan. Rasa kenyang bisa dipenuhi dari unsure karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, pasta atau mi. jangan lupa membekali anak buah dan minuman, baik berupa air putih, susu atau jus. Ini penting agar semua kebutuhan nutrisi anak terpenuhi.

Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi anak, berikut tabel kecukupan gizi yang dianjurkan berdasarkan Widakarya Nasional Pangan dan Gizi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Usia
Energi
Protein
Kalsium 
Besi
Vitamin A
Vitamin C
½ - 1 tahun
900 Kal
20 g
0,6 g
10 mg
1200 IU
20 mg
1-3 tahun
1160 Kal
22 g
0,5 g
10 mg
1500 IU
20 mg
4–6 tahun
1450 Kal
27 g
0,5 g
10 mg
1800 IU
20 mg
7–9 tahun
1790 Kal
33 g
0,5 g
10 mg
2400 IU
20 mg
10–12 tahun
2130 Kal
39 g
0,7 g
10 mg
3450 IU
30 mg

Masa anak-anak adalah usia pertumbuhan, seperti pada organ pencernaan. Fungsi organ percernaan belum sepenuhnya maksimal, karenanya pilih makanan bertekstur lunak sehingga mudah dicerna. Hindari daging dengan potongan besar, sebaiknya daging cincang atau pilih daging ayam atau ikan karena teksturnya lebih lunak. Jangan menggunakan bumbu terlalu tajam pada makanan, seperti cuka, cabai dan lada karena bumbu ini sering kali mengganggu system pencernaan anak.
Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak
Pada prinsipnya kebutuhan nutrisi anak sama dengan kebutuhan gizi orang dewasa. Tetapi perlu diingat, masa pertumbuhannya memerlukan nutrisi ekstra terutama protein. Kebutuhan protein bisa dipenuhi dari daging, telur, ikan, susu, kacang-kacangan dan hasil olahannya. Sedangkan karbohidrat penting sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Karbohidrat bisa diperoleh dari bahan pangan seperti beras, roti, mi, pasta, tepung-tepungan, jagung, ubi-ubian dan lemak. Untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, perlu diberikan sumber vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran.

Agar Makanan Bekal Disukai
1.             Ajak anak untuk berdiskusi dan menentukan menu bekal mereka. Dengan cara ini anak menjadi bertanggung jawab dengan pilihannya. Ia puas karena merasa terpenuhi dan bekal sesuai dengan keinginannya
2.            Variasikan makanan agar anak terhindar dari kebosanan. Usahakan jangan sama setiap harinya. Perkaya pengetahuan makanan anda dengan membaca buku makanan bekal yang banyak dijual.
3.            Jangan terlalu banyak membekali snack bercita rasa manis. Jenis makanan ini bersifat mengenyangkan sehingga anak tidak napsu makan lagi ketika waktu makan tiba.
4.            Anak biasanya tertarik dengan penampilan makanan yang menarik. Usahakan makanan dibentuk semenarik mungkin dan beri sentuhan garnis agar selera makan anak meningkat.

[DOKTER KITA/September 2006]

2 comments:

  1. hmm infonya bermanfaat. bekal sekolah untuk anak harus yg praktis tapi juga sehat selain itu harus aman dikonsumsi, seperti yg gue baca disini http://goo.gl/NgvDbb

    ReplyDelete