Membatasi konsumsi lemak adalah gaya
hidup yang dianjurkan saat ini. Apa alasannya?
Lemak, termasuk juga minyak,
merupakan unsur makanan dalam ujung piramida makanan yang disarankan untuk
dikonsumsi dalam jumlah sedikit. Tetapi kenyataannya saat ini konsumsi lemak
meningkat melebihi anjuran gizi seimbang yaitu 20-30% dari total kalori sehari.
Konsumsi yang berlebihan dalam jangka waktu lama berdampak pada timbulnya
penyakit degeneratif, misalnya hipertrigliseridemia (kadar trigrisedia darah
tinggi), hiperkolesterolemia (kadar kolesterol darah tinggi), penyempitan pembuluh
darah, penyakit jantung koroner dan stroke. Sebaliknya konsumsi lemak yang
sangat rendah menyebabkan asupan kalori juga rendah, karena lemak merupakan
sumber energi. Lemak menghasilkan 9 kalori/gram, sedangkan karbohidrat dan
protein 4 kalori/gram. Lemak juga berperan sebagai pelarut vitamin-vitamin
sebagai berikut: A, D, E dan K. Oleh karena lemak mempunyai sisi baik dan
buruk, maka kita harus menyikapi dengan cara mengonsumsi yang benar.
Mengapa
secara tidak disadari konsumsi lemak meningkat?
Karena lemak di dalam makanan
akan mengubah citarasa. Makanan dengan kandungan lemak tinggi menjadikan
tekstur makanan lebih lembut dan halus, serta rasa makanan menjadi lebih gurih.
Di pasaran, semakin banyak dijual makanan dengan kandungan lemak tinggi, karena
makanan dengan cita rasa yang enak akan meningkatkan nilai ekonomi. Bagi kita
sebagai konsumen, mengatur pola makanan yang baik, termasuk membatasi konsumsi
lemak sesuai kebutuhan tubuh akan bermanfaat menjaga kesehatan.
Makanan yang mengandung lemak sangat
mudah dijumpai di berbagai sajian makan, misalnya minyak yang terkandung pada
makanan-makanan yang digoreng. Lemak juga terdapat di daging, ikan, unggas dan
kacang-kacangan dalam jumlah yang bervariasi. Sehingga, anjuran untuk
mengurangi konsumsi lemak biasanya berupa anjuran mengurangi konsumsi
goreng-gorengan.
Kolesterol
adalah lemak yang hanya dijumpai pada hewan tidak pada tumbuhan. Meskipun
demikian, konsumsi makanan nabati yang mengandung lemak tinggi dalam jumlah
banyak akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Mengapa demikian? Tubuh
secara fisiologis membuat kolesterol untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi,
pembuat hormon, struktur dinding sel, dan lain-lain. Kolesterol dibuat di organ
hati dari sumber lemak yang sudah dikonsumsi, baik hewani maupun nabati. Oleh
karena itu, jika lemak dikonsumsi berlebihan, maka produksi kolesterol di organ
hati juga akan meningkat, sehingga dapat berakibat timbulnya
hiperkolesterolemia.
http://www.combiphar.com/id/hidup-sehat/lemak-baik-atau-buruk#.UhCqQGQpbfg
8 Mei 2013
No comments:
Post a Comment