Monday, March 19, 2012

Bolehkan Remaja Berdiet?


Remaja adalah mereka yang berusia 10 - 19 tahun.   Pada masa remaja, pertumbuhan berlangsung sangat cepat. Remaja yang pernah mengalami hambatan pertumbuhan, inilah saat yang tepat untuk mengejar ketinggalan.
                Pada masa remaja, aktualisasi diri sangat diperlukan, hal ini berhubungan dengan penampilan.  Langsing adalah salah satu aset yang dirasa perlu dimiliki untuk menambah nilai aktualisasi diri, sehingga segala upaya dilakukan.  Kadang, keinginan melangsingkan tubuh menjadi suatu obsesi tanpa peduli pada kaidah-kaidah kesehatan.  Artikel ini diharapkan menambah wacana kesehatan bagi remaja yang ingin berdiet. 

Definisi diet
Diet mempunyai pengertian kombinasi makanan dan minuman di dalam hidangan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Ada berbagai jenis diet, misalnya:
  • diet seimbang yaitu mengandung karbohidrat-protein -lemak dengan komposisi yang seimbang,
  •  diet rendah lemak yaitu mengandung lemak dalam jumlah lebih rendah, 
  • diet rendah kalori yaitu mengandung jumlah kalori yang lebih rendah dari kebutuhan tubuh sehari-hari,
  • diet DM (diabetes melitus) yaitu diet untuk penderita DM.
            Jadi, arti sebenarnya diet bukanlah "berlapar-lapar ria" untuk menurunkan berat badan.  Justru untuk mengatur berat badan, berdiet yang baik dan sehat harus dilakukan sedini mungkin, karena hasil diet yang sehat dan menetap dapat diperoleh dengan ketekunan.  Terbukti dari berbagai penelitian ilmiah bahwa diet yang paling baik adalah diet seimbang berdasarkan piramida makanan, semua kebutuhan jenis gizi terpenuhi dalam jumlah yang cukup dan berimbang, bukan sekedar berlapar ria, apalagi sambil menelan air liur.

Pertumbuhan dan asupan gizi
Pertumbuhan remaja yang pesat harus diimbangi asupan gizi yang cukup dan baik.  Jika pada usia ini kebutuhan gizi tidak terpenuhi, akibatnya pertumbuhan terganggu. Selain itu jika ingin mengejar pertumbuhan yang tertinggal di masa sebelumnya hasilnya tidak memuaskan.
            Sebaliknya jika asupan gizi berlebihan, dapat menyebabkan  kegemukan/obesitas.  Hal ini terjadi karena remaja yang sedang tumbuh sering merasa lapar sehingga lebih sering mengonsumsi makanan, selain itu juga faktor lingkungan pergaulan mempengaruhi.

Bone Age (usia tulang)
Mengatur makanan untuk menjaga bentuk tubuh pada remaja tidak semudah pada orang dewasa, yang sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau pada anak usia sekolah (6 - 12 tahun), yang mempunyai pola pertumbuhan tetap. 
            Pada remaja, pertumbuhan berhenti pada usia yang berbeda, bervariasi untuk setiap individu.  Sehingga untuk mengatur makan harus disesuaikan per individu.  Pada remaja yang masih tumbuh pesat, asupan makan (zat gizi) perlu lebih banyak dari pada yang telah berhenti pertumbuhannya.  Untuk menilai apakah seorang remaja masih mengalami pertumbuhan adalah dengan memantau tinggi badan setiap bulan.  Cara penilaian lain yaitu dengan X-ray atau foto ronsen telapak tangan yang disebut 'bone age' (usia tulang).  Dari hasil foto ronsen 'bone age' dapat dinilai apakah epifise (daerah ujung tulang) pada tulang-tulang jari dan telapak tangan masih terbuka artinya remaja tersebut masih mengalami pertumbuhan.

Berat badan ideal
Yang paling dasar dari semuanya sebelum menetapkan langkah untuk menurunkan berat badan adalah menilai apakah berat badan yang dimiliki sudah ideal.  Jika sudah masuk dalam kategori berat badan ideal tidak perlu lagi berjerih payah menurunkan berat badan.  Karena berat badan kurang akan berdampak mengganggu kesehatan, proses belajar dan kehidupan sosial lain.
              Cara menilai berat badan dapat menggunakan indeks massa tubuh dengan rumus berat badan (dalam Kg) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter).   Kriteria normal untuk remaja yang sudah tidak mengalami pertumbuhan (mendekati dewasa) adalah 18,5 - 24,9.  Sebagai catatan, kriteria normal tersebut tidak berlaku bagi remaja yang bertubuh atletis. Untuk remaja dengan usia relatif lebih muda dapat menggunakan batasan atau tabel khusus.

(Media Kawasan Juni 2007)

No comments:

Post a Comment